Sabtu, 18 Juni 2011

Merosotnya Moral Santri = Merosotnya Pemahaman Ajaran-Ajaran Salafy



Dunia Pesantren; Dunia Intelektualistik dan Religius
Ayat pertama kali turun dalam Surat al-Alaq secara signifikan menegaskan untuk membaca dan belajar bagi kaum muslim. Menjadi muslim berarti menjadi santri, menjadi santri berarti tidak boleh lepas dari kegiatan belajar selama 24 jam di lembaga pendidikan pesantren. Penanaman nilai-nilai agama yang memiliki kebenaran mutlak dan berorientasi pada kehidupan ukhrawi menyebabkan santri diharap benar-benar memiliki  aqidah yang kuat, syari'at yang matang dan ilmu pengatahuan yang mumpuni. Penanaman nilai moral juga mendapat tempat signifikan dalam setiap pesantren. Hal ini disebabkan para Kiai adalah pewaris para Nabi. Nabi tidak mewariskan apapun kecuali ilmu pengatahuan dan akhlaq yang mulya. Hal ini ditegaskan sendiri oleh beliau:

العلماء ورثة الأنبياء, والأنبياء لم يورّثوا دينارا ولادرهاما إنما ورثوا العلم
"Para ulama adalah pewaris para nabi, nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu"

إنما بعثت لأتمم مصالح الأخلاق
“Dan tidaklah aku diutus (Allah) melainkan untuk menyempurnakan kebaikan akhlak”
 
Oleh karena itu, apa yang ditetapkan dan dipraktekkan oleh Kiai untuk kemudian diikuti oleh santri merupakan implementasi ajaran-ajaran salaf yang bersumber pada prilaku Nabi Muhammad yang tercover dalam hadits-haditsnya tentang; bagaimana etika santri dengan orang-orang sekitarnya dan bagaimana etika santri dengan rabbnya. Semua itu dilakukan secara disiplin dan istiqamah. Disiplin dalam bersikap, disiplin dalam ibadah dan disiplin dalam amaliyah sehari-hari, meskipun itu butuh proses panjang dan perjuangan yang gigih. Pendidikan  pesantren selama 24 jam menstimulasi santri membiasakan diri disiplin melakukan amaliyah-amaliyah wajib maupun sunnah, membaca wirid-wirid, membaca al qur’an dan prilaku-prilaku hasanah, sehingga terbentuklah santri yang taat guru, taat orang tua, taat agama, dan taat berbangsa.
Sebuah Kontemplasi; Merosotnya Moral Santri
Idealitas di atas seandainya dapat terealisasi secara menyeluruh, niscaya akan dapat menciptakan pribadi-pribadi santri yang tangguh, mumpuni, mandiri dan matang secara profesional. Cita-cita pesantren dalam meneruskan estafet  perjuangan Nabi tentu tidak akan sulit terlaksana. Begitupun idealitas pesantren sebagai basic pertahanan ajaran-ajaran Islam. Namun realitanya justru berbalik. Ternyata prinsip-prinsip pesantren mulai bergeser dikalangan santri, khususnya para remaja. Pergeseran ini disebabkan kecenderungan mereka mengikuti budaya-budaya luar yang tak sejalan dengan prinsip pesantren. Pelanggaran-pelanggaran atau prilaku negatif santri kerap bermuara pada budaya tersebut, seperti melihat konser musik, kekerasan fisik, pencurian, pacaran, pesta miras atau sabu-sabu, dan lain-lain. Begitu pula cara penampilan mereka yang tidak sedikit mengikuti gaya yang sedang tren di kalangan selebritis, seperti; mode pakaian yang gaul, gaya rambut yang modis dan berwarna, gelang tangan dan memakai kalung. Belum lagi cara bergaul yang sok abis, seperti tidak lagi bersikap tawadlu pada guru dan orang-orang sekitarnya terutama orang tua, tutur kata yang kasar, suka urakan dan rendahnya sikap menghormati. Budaya dan etika non-religius seperti itu ditelan mentah-mentah tanpa disikapi secara kritis.
Bukankah semua prilaku itu tidak sejalan dengan semangat ajaran-ajaran kaum salaf? Bukankah para Kiai dalam mendidik lebih menekankan pada keteladan ulama-ulama salaf? Bukankah kita memiliki kiai-kiai besar dengan akhlaq yang luhur dan intelektual yang tinggi, sebut saja Kiai Hamid (Pasuruan), Kiai Hasyim Asy’ari (Jombang) Kiai Hasani Nawawie (sidogiri, Pasuruan), Kiai Shiddiq (Jember) dan lain sebagainya. Dari sosok penampilan yang telah diteladankan Kiai Hamid, kita bisa berkontemplasi (merenungkan) bahwa penghayatan dan  pengamalan ilmu itu beliau latih sejak menjadi santri. Demikian luas pergaulan yang membangun pribadi beliau yang dijalaninya sejak muda, menyebabkan beliau menjadi manusia yang utuh yang menghargai manusia sebagai manusia; bukan karena atribut ke-kiai-annya. Dan kesemuanya itu melahirkan kearifan, yang hingga kini sangat sulit kita jumpai di kalangan tokoh-tokoh yang alim.
Kemerosotan moral santri ini  mengacu pada rendahnya pemahaman ajaran ulama-ulama salaf yang tertuang dalam bentuk ahwal (prilaku), lisan (wejangan) atau tulisan (kitab/buku). Akibatnya,  identitas santri sedikit demi sedikit mulai terkikis seiring perkembangan usia, lebih-lebih pada remaja. Diperparah lagi karena pengaruh pesatnya laju budaya modern dan informasi tanpa ada filter ketat. Obyek perhatian santri dalam berpikir, bersikap dan bertindak juga mulai bergeser mengikuti aturan main remaja sebaya yang berkembang di lingkungan eksternal pesantren. Kontrol diri yang lemah akan menambah daftar "kenakalan" santri  yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan ilmu pengetahuannya.
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Santri harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur tokoh-tokoh pesantren yang telah melampaui masa nyantrinya dengan baik. Usaha apa saja yang mereka lakukan hingga bisa mencapai taraf kesuksesan, baik dari segi intelektual maupun segi kepribadian untuk kemudian dipraktekkan, sebut saja keteladanan Kiai Abd. Hamid Pasuruan dalam buku biografinya “Percik-Percik Keteladanan Kiai Hamid Pasuruan”. Siapa tahu, kita mendapatkan berkah keteladan figur Kiai Hamid dan diberi ma'unah untuk meneladaninya?... Wallahu A’lam bi al-Showab.

Nilai-nilai yang Berkembang di Pesantren

a. Sikap Hormat dan Ta’dzim
Sikap  horrnat, ta’dzim dan kepatuhan mutlak kepada kiai adalah salah satu
nilai pertama yang ditanamkan pada setiap santri. Kepatuhan itu diperluas  lagi,
sehingga mencakup penghormatan kepada para ulama sebelumnya dan ulama yang
mengarang kitab-kitab yang dipelajari.  Kepatuhan ini, bagi pengamat luar, tampak
Iebih penting daripada  usaha menguasai ilmu; tetapi bagi kiai hal itu merupakan
bagian integral dari ilmu yang akan dikuasai. Hasyim Asy'ari,  foicndingfathe rNU,
dikenal sangat mengagumi tafsir Muhammad `Abduh, namun ia tidak suka santrinya
membaca kitab tafsir tersebut. Keberatannya bukan terhadap rasionalisme `Abduh,
tetapi ejekan yang ditunjukkannya terhadap  ulama tradisional.

Nilai-nilai etika/moral lain yang ditekankan di pesantren meliputi;
persaudaraan Islam, keikhlasan, kesederhanaan, dan kemandirian. Di samping
itu, pesantren juga menanamkan kepada santrinya kesalehan dan komitmen atas
lima rukun Islam: syahadat (keimanan),  salat (ibadah lima kali sehari), zakat
(pemberian), puasa (selama bulan Ramadan), dan haji (ziarah ke Mekkah bagi
yang mampu).
Guru-guru pesantren menekankan kepada santrinya agama dan moralitas.
Pendidikan etika/moral dalam pengertian sikap yang baik perlu pengalaman
sehingga pesantren berusaha untuk menciptakan lingkungan tempat moral
keagamaan dapat dipelajari dan dapat pula dipraktikkan. Biasanya, para santri
mempelajari moralitas saat mengaji dan kemudian diberi kesempatan untuk
mempraktikkannya di sela-sela aktivitasnya di pesantren. 
b. Persaudaraan 
Sebagai contoh, sholat lima kali sehari adalah kewajiban dalam Islam,
tetapi kadang belum menekankan pada pentingnya berjemaah. Bagaimanapun,
berjemaah dianggap sebagai cara yang lebih baik dalam sholat dan pada
umumnya diwajibkan oleh para pengasuh pesantren. Sebuah pesantren yang tidak mewajibkan sholat jemaah dianggap bukan lagi pesantren yang sebenarnya.
 
Para Kyai biasanya mengatakan bahwa praktik jama’ah ini mengajarkan
persaudaraan dan kebersamaan, yaitu nilai-nilai yang harus ditumbuhkan dalam
masyarakat Islam. Jika jemaah sekali dalam dalam sholat Jumat akan
membentuk masyarakat yang solid, maka  berjemaah tiap hari akan memperkuat
tali persaudaraan. Di samping itu sholat jamaah juga mendidik model
kepemimpman. Jika mereka yang belakang sebagai makmum, melihat
pemimpinnya (imam) memuat kesalahan, mereka akan mengingatkannya sambil
berkata  "Subhanallah"  (segala puji bagi Allah), bukan protes, melainkan sebuah
peringatan. Di sisi lain jika imam kentut sehingga batal wudlunya, ia berhenti dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengambil alih menjadi imam salat.
Dengan begitu sholat tidak hatal, tetap berlangsung dan kekompakan jamaah tetapi
terlindungi. Dalam konteks politis, hal inii mendorong sinergi hubungan antara
pemimpin dengan yang dipmpin 
c. Keikhlasan dan Kesederhanaan 
Nilai seperti ikhlas dan kesederhanaan diajarkan spontan dan hidup dalam
kebersamaan. Di kebanyakan pesantren, santri tidur di atas lantai dalam satu ruangan
yang mampu menampung 80 santri. Sebuah kamar yang dirasa cocok ontuk I-2 orang,
ternyata dihuni 6-8 orang. Semakin populer pesantren, semakin banyak ruangan dihuni
orang. Menu yang dimakan pun hanya sekedar nasi dan sayur-sayuran. 
Lebih jauh, meskipun ada pengakuan hak milik prihadi, dalam praktiknya, hak
milik itu umum. Barang-barang yang sepele, seperti sandal dipakai secara bebas. Untuk
barang yang lain, jika tidak dipakai akan dipinjamkan bila diminta. Santri yang menolak
meminjamkan barang-barang tersebut akan mendapatkan sanksi ‘sosial’ dari kawan-
kawannya. Sebab, santri yang tidak ikut kebiasaan seperti ini akan mendapatkan ejekan
ataupun peringatan keras akan pentingnya persaudaraan lslam (ukhuwah islamiyah) dan
keikhlasan.
Dalam banyak hal, gaya hidup pesantren tidak banyak berubah dari waktu ke
waktu, lebih mengedepankan aspek kesederhanaan, mekipun kehidupan di luar
memberikan perubahan gaya hidup dan standar yang berbeda. Gaya hidup pesantren
cenderung asketis (pertapaan). Menurut salah seorang pengasuh pondok pesantren di
                                                            
Jawa Timur  bahwa gaya hidup asketis di pesantren akan mempersiapkan para santri un-
tuk menjadi kaya atau miskin. 
d. Nilai Kemandirian 
Nilai kemandirian diajarkan dengan cara santri mengurusi sendiri kebutuhan-
kebutuhan dasarnya. Ide esensial dari kemandirian sering diplesetkan, akar kata dari
kemandirian adalah kepanjangan dari "mandi sendiri". Prinsip  yang termuat dalam
kemandirian adalah bahwa menjaga dan mengurus diri sendiri tanpa harus dilayani dan
tidak menggantungkan pada yang lain adalah merupakan nilai yang penting. Di
pesantren tradisional, mandiri termanifestasikan dalam memasak; para santri memasak
untuk mereka sendiri atau setidaknya dalam kelompok kecil. Saat ini, selain kehilangan
banyak waktu mengaji, banyak pesantren yang memahami sistem cafeteroziz. Meskipun
begitu, santri masih banyak memiliki kesempatan belajar kemandirian dengan cara lain
seperti mencuci sendiri, menyetrika, dan menjaga kamar masing masing dan lain-lain.
e. Larangan melanggar aturan yang berlaku
Sebaliknya, absen dari mata pelajaran atau berjemaah, menyelinap keluar dari
lingkungan pesantren, nonton TV, mencuri, dan perbuatan-perbuatan lain yang dianggap
melawan aturan-aturan yang diterapkan pesantren adalah merupakan nilai-nilai
pesantren yang lain. Pelanggaran oleh santri akan berakibat pada teguran yang
berupa nasihat. Pengulangan pelanggaran akan mendapatkan teguran yang lebih
keras. Seorang ustaz menegaskan bahwa hukuman bagi pelanggaran kecil seperti
nonton TV adalah dipukul atau bahkan diminta untuk  push-up di tempat
pembuangan kotoran. Jika pelanggaran serius, rambut santri akan dicukur
gundul, dengan cara diberi ‘pengumuman’ terlebih dahulu yang berarti akan
menghinakan santri tersebut. Santri yang suka menghina akan dipulangkan.
Biasanya, bentuk dan berat-ringannya hukuman terserah kebijakan kyai.
f. Nilai keteladanan
Untuk menanamkan nilai-niai tersebut, instruksi kepada santri harus
dibarengi pula dengan contoh yang baik. Untuk mengajar santrinya akan pen-
tingnya sholat jama’ah, seorang kyai harus/perlu menjadi imam salat. Karena
kyai dianggap sebagai waratsatul anbiya’, maka kyai menjadi teladan bagi san-
trinya sehingga pesantren tidak saja mendidik pengetahuan agama, tetapi juga
moral yang baik. Dalam hal ini, seorang kyai harus hidup di pondok sehingga beliau akan bisa
memberikan contoh pola hidup islami. Jika ia tidak memberi contoh seperti itu,
pendidikan pesantren hanyalah instruksi (pengajaran saja) dan bukan pendidikan
yang sejati. Beberapa pimpinan pesantren ada yang terlibat dalam dunia politik
sehingga mereka jarang berada di pondok.
g. Tasawuf merupakan inti etika di pesantren
Tasawuf (mistisisme) adalah inti pendidikan moral. Dia menjelaskan bahwa
dalam Islam dikenal adanya "segitiga" pokok-pokok ilmu  tauhid,  fikih (hukum
Islam),dan tasawuf. Masing-masing ilrnu  ini memiliki kontribusi yang berbeda.
Tauhid mengatur dasar-dasar keimanan. Karena iman saja tidak hanya cukup
dengan ucapan sehingga memerlukan  amal untuk mempertahannkannya, maka
fikih melengkapi kaum beriman dengan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana
hidup secara benar, dan tasawuf berperan dalam menanamkan nilai-nilai moral
dan etika. lnti tasawuf adalah mempelajari moral dan etika. 
Penggabungan sufisme dan etika mungkin bisa dilacak sebagai akibat
pengaruh yang kuat dari pemikir Islam,  imam AI-Ghazali. Al-Ghazali terkenal
dengan mistisismenya yang tenang dan sederhana yang mampu menyeimbangkan
teologi dan tasawuf serta terkenal dengan karya tentang etikanya. Banyak
pesantren mengaitkan mistisisme dan etikanya dengan karya-karya al-Ghazali.
         Tauhid (Keesaan Tuhan)




  Fiqih  (Hukum Islam)   Tasawuf (Mistisisme)





Ilmu-ilmu
Keislaman
Ibadah Formal:

Rukun Islam:
-  Syahadat
-  Shalat
-  Zakat
-  Puasa
-  Haji

Aturan-aturan social:
- Perdagangan
- Pernikahan
- Warisan
- Pidana
-  Ilmu Kenegaraan
- Perang dan
pertahanan

Kebenaran 
Sejati:
-Hakikat
-Tarekat
-nontarekat

Etika:
 -Kehidupan
- Setelah
Kehidupan

Rabu, 08 Juni 2011

Adab Berjalan Kaki Menurut Ajaran Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Suatu hari Khalifah Umar bin Khattab RA melihat seorang pemuda berjalan seperti orang sakit. Lalu, Umar pun bertanya kepada pria itu, "Apakah engkau sedang sakit?" Pemuda itu menjawab, "Tidak." Mendengar jawaban itu, Umar mengangkat cambuknya dan memukul pemuda itu. Ia lalu memerintahkan anak muda itu untuk berjalan dengan tegap.

Dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik dikisahkan Rasulullah SAW telah memberi contoh berjalan yang baik. "Sesungguhnya Rasulullah SAW berjalan dengan tegar." (HR Muslim). Ketika berjalan, Nabi Muhammad SAW mengangkat kedua kakinya tinggi-tinggi karena beliau berjalan dengan tegap.

Saking tegapnya, Nabi SAW seakan-akan berjalan dengan bertumpu pada pangkal telapak kakinya. Rasulullah berjalan dengan tegap, tak loyo dan tak seperti berjalan orang sakit atau perempuan. Kemampuan berjalan merupakan karunia yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Kisah di atas menggambarkan bahwa Islam pun mengatur tata cara atau adab berjalan yang baik. Setiap Muslim apabila sedang berjalan untuk sesuatu urusan diharuskan menjaga adab berjalan.

Lalu seperti apakah adab berjalan yang diajarkan Islam itu? Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada secara rinci menjelaskan adab berjalan dalam kitabnya Mausuu'tul Aadaab al Islamiyah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia Ensiklopedi Adab Islam Menurut Alquran dan Sunah. Berikut adalah adab berjalan sesuai tuntunan Islam:

1., niat yang benar. Seorang Muslim hendaklah berniat yang benar ketika hendak berjalan. Niatkan berjalan itu untuk tujuan yang baik itu sebagai ibadah dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT. "Apabila berjalan hendak ke masjid, niatkan untuk beribadah kepada Allah. Jika berjalan untuk bekerja, niatkan untuk mencari rezeki yang baik dan halal untuk keluarga," tutur Syekh Sayydi Nada.

Bahkan, ketika akan berjalan untuk suatu permainan yang diperbolehkan, kata dia, hendaklah berniat untuk mencari penyegaran agar jiwa kembali segar dan bersemangat untuk beribadah. Menurut Syekh Sayyid Nada, dengan menghadirkan niat yang benar, maka akan mencegah seorang Muslim dari berjalan untuk sesuatu yang haram.

2. tak berjalan untuk suatu yang haram. Sesungguhnya, kedua kaki akan memberi kesaksian berbicara pada hari kiamat. Untuk itu, hendaklah menghindar dari berjalan untuk sesuatu yang dilarang agama. Sebab, setiap ayunan langkah kita menuju sesuatu yang diharamkan akan berbuah dosa. Ketiga, bersikap tawadhu dan tak sombong ketika berjalan.

3. bersikap tawadhu dan tidak sombong. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al Israa ayat 37: "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." Dalam surah Lukman ayat 18, Allah SWT berfirman: "… Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi de ngan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." Ibnu Katsir mengingatkan agar seorang Muslim membanggakan diri, sombong, takabur dan keras kepala, karena Allah akan murka.

4. berjalan normal. Hendaklah seseorang berjalan normal, yakni pertengahan antara berjalan terlalu lambat dan terlalu cepat. Ibnu Katsir menjelaskan, berjalan normal adalah berjalan secara biasa. Tidak terlalu cepat dan tak terlalu lambat. "Pertengahan di antara ke duanya."

5. tak menoleh ke belakang. Dalam Shahiihul Jaami dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW apabila berjalan tidak menoleh ke belakang. Menoleh ke belakang saat berjalan dapat membuat seseorang bertabrakan, tergelincir serta bisa juga dicurigai oleh orang yang melihatnya.

6. tak berpura-pura lemah ketika berjalan. Berpura-pura lemah ketika berjalan dengan maksud untuk dilihat orang lain dilarang dalam Islam. Selain itu, juga tak boleh berpura-pura sakit ketika berjalan, karena dapat mengundang kemarah an Allah SWT.

7. berjalan dengan kuat. Setiap Muslim harus berjalan dengan tegap seperti yang dicontohkan Nabi SAW. Menurut Syekh Sayyid Nada, cara berjalan seperti Rasulullah SAW lebih dekat kepada roh Islam. "Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah SWT, dibandingkan mukmin yang lemah," tuturnya.

8. menghindari cara berjalan yang tercela. Contoh berjalan yang tercela itu antara lain; berjalan dengan sombong dan takabur, berjalan dengan gelisah dan gemetaran; berjalan dengan loyo seperti orang sakit; berjalan meniru lawan jenis; berjalan terburu-buru dan terlalu cepat; serta berjalan seakan-akan melompat.

9. tidak berjalan dengan satu sandal. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian memakai sandal, maka hendaknya memulai dari yang kanan. Apabila ia melepasnya, maka mulailah dari yang kiri. Pakailah kedua-duanya atau lepaskanlah kedua-duanya."
10. bertelanjang kaki sesekali waktu. Bertelanjang kaki termasuk tanda tawadhu di hadapan Allah SWT. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Nabi SAW memerintahkan kami agar kadang kala bertelanjang kaki." (HR Ahmad, Abu Dawud dan an-Nasa'i). Menurut Syekh Sayyid Nada, bertelanjang kaki adalah perkara yang baik, syaratnya tidak terdapat najis pada tanah serta sesuatu yang dapat menyakiti kedua telapak kaki.

Senin, 06 Juni 2011

30Basic.SuperLevel

Setelah menguasai Basic Level, maka sekarang kita akan beranjak ke level yang lebih tinggi, yakni Super Level.. Kalau trik di Basic Level sudah dikuasai, maka trik di Super Level ini akan terasa agak mudah…walaupun tentu saja tetap memerlukan keterampilan dan kejelian…Oke, ayo kita simak! SUPER LEVEL…!!
1.UFO / FLYING SAUCER Dengan trik ini, yoyo akan berputar mengambang di udara dalam posisi horisontal, mirip sebuah piring terbang. Trik ini berfungsi mengendurkan atau menegangkan tali. a.Lakukan lemparan seperti akan melakukan sleeper, tapi miringkan arah lemparan sekitar 45 derajat. Arahkan ke kiri untuk membuat tali mengendur, kanan untuk menegangkan tali. b.Yoyo akan berputar miring dan menggetarkan tali. Ambil tali beberapa senti dari yoyo yang sedang berputar. c.Angkat tali ke atas, setelah beberapa saat lepaskan tali dan sentak yoyo dalam keadaan miring untuk mengembalikan ke tangan.
2.EIFFEL TOWER Waktunya mencoba membuat suatu bentuk dengan tali yoyo, seperti permainan ayatori (permainan tali Jepang). Kali ini kita coba bentuk Eiffel Tower (di Jepang, trik ini disebut Tokyo Tower) a.Lakukan Sleeper b.Dengan Tangan satunya (yang tidak mengendalikan yoyo) tarik tali sekitar 15-20cm dari atas dan renggangkan dengan jempol dan telunjuk. c.Ambil tali ke samping dengan jari tangan yang mengendalikan yoyo. d.Silangkan tali dengan membalik posisi tangan satunya. e.Letakkan jari yang tidak bersentuhan dengan tali dari tangan satunya di antara silangan dan tarik tali yang dekat yoyo. f. Terakhir, tarik tali melalui bagian tengah silangan itu, lalu lepaskan silangan dari jempol dan jari tangan satunya. Tangan yang tidak mengendalikan yoyo akan berada di atas, tangan yang mengendalikan yoyo di bawah.
3.DOG BITE Trik ini akan membuat yoyo kamu seolah-olah “menggigit” celana. Lebih asyik kalo kamu pake celana yang agak longgar dengan bahan yang lembut. a.Lakukan lemparan Gravity Pull ke arah belakang,melalui celah kedua kaki. b.Sebelum yoyo kembali, arahkan supaya yoyo menuju bagian selangka. c.Yoyo akan tersangkut di celana. Lepaskan dan ambil kembali.
4. THREE LEAF CLOVER Pada intinya, trik loop ini mengharuskan kamu loop the loop ke tiga arah berlainan. a.Lakukan loop the loop condong ke atas b.Begitu kembali, pantulkan untuk loop ke arah depan c.Begitu kembali, sedikit pelintir pergelangan tangan untuk mengarahkan yoyo loop lurus kebawah d.Tangkap yoyo
5. BRAIN TWISTER Trik ini cukup simpel tapi terlihat keren. Kamu memutar yoyo mengelilingi jari dalam keadaan tersangkut. a.Lakukan sleeper, dan lakukan awalan seperti trik elevator. Bedanya, yoyo ditempatkan di tengah-tengah tali b.Pindahkan telunjuk yang mengendalikan yoyo ke tengah, maka yoyo akan tersangkut tali dan dikelilingi tali (mounted) c.Dengan telunjuk yang mengendalikan yoyo, dorong semua tali itu ke arah dalam, memutar ke atas (somersault). Ulangi tiga kali. d.Lepaskan mount, caranya putar jari kiri ke bawah, membuka mount dan yoyo akan berputar ke arah depan. e.Tangkap yoyo
6. MOONSAULT a.k.a THE TRAPEZE Sangkutkan yoyo kamu di atas tali, sehingga seolah-olah terlihat bergelantungan. a.Lakukan lemparan Breakaway b.Saat yoyo sudah berputar 180′ ke sisi samping, cegat tali yoyo dengan telunjuk yang tidak mengendalikan yoyo. c.Usahakan celah yoyo tersangkut di tali. d.Untuk menyudahi, lepaskan celah yoyo dari tali dan saat yoyo berada di atas, sentak untuk menangkapnya.
7. HOME RUN Pastikan kamu sudah bisa trik Walk The Dog dan Creeper. Karena trik ini agak-agak mirip. a.Lakukan sleeper, namun miring ke samping badan b.Segera berjongkok dan gerakkan yoyo memutar 180′ di depanmu dalam keadaan miring c.Begitu yoyo sampai di sisi satunya, sentak dan tangkap.
8. STOP AND DASH Tangkap yoyo, lalu langsung lepaskan dalam keadaan berputar! Trik ini bisa diulang beberapa kali. a.Masih ingat posisi awal trik Brain Twister? Oke, masuk ke posisi Brain Twister, tapi bedanya kedua tangan kamu sejajar di atas yoyo. b.Kuncupkan kedua tangan, lalu sentak yoyo ke atas dan tangkap! c.Untuk memutar yoyo kembali, lepaskan kuncupan tangan, dan urai lalu tarik tali dengan cepat ke arah bawah. d.Yoyo akan berputar lagi.
9. MOTORCYCLE Ayo kita berkhayal naik sepeda motor…dengan yoyo! a.Lakukan sleeper seperti biasa. b.Tarik tali sekitar 15-20cm dengan telunjuk tangan yang tidak mengendalikan yoyo. Angkat hingga posisi tangan yang mengendalikan yoyo lebih rendah dari yang satunya. c.Gerakkan tangan yang mengendalikan yoyo ke kiri dan kaitkan pada tali yoyo yang tegak lurus ke bawah. d.Tahan tali yang dikaitkan tadi dengan jari telunjuk tangan yang mengendalikan yoyo. e.Kepalkan kedua tangan dan sejajarkan, sentuhkan yoyo ke lantai, biarkan yoyo menggelinding tertahan di lantai seperti trik Walk The Dog. f.Untuk menyudahi, lepaskan semua tali dan sentak yoyo.
10. AROUND THE CORNER Dengan trik ini, yoyo seolah melompati bahu kita. a.Lakukan sleeper b.Gerakkan siku tangan yang mengendalikan yoyo ke depan (membuat tali menyangkut di sekitar bahu dan siku) dan biarkan tali menggelantung di bahu c.Sentak yoyo dalam keadaan begitu d.Yoyo akan merespon dan melompati bahumu, ke arah depan. e.Tangkap yoyo setelah yoyo berhasil melompati bahumu.

30Basic.Hyper Level

Guys, you made it! Basic Level yang penuh kegembiraan, dan Super Level yang memerlukan ketekunan….semuanya telah kita lewati dengan segala usaha dan kemauan kita sebagai pemain yoyo. Nah, bersiaplah memasuki level terakhir dalam  30-Basic Trick, yakni Hyper Level. Trik-trik disini merupakan standar trik yoyo profesional, yang tentunya kalau berhasil kamu kuasai, akan membuat kamu siap memasuki tahap permainan pro. Yap, tanpa panjang lebar lagi, mari kita memasuki…

HYPER LEVEL…!!
Note: Untuk mempermudah pengertian dan mempersingkat penjelasan, tips ini ditujukan bagi mereka yang melempar yoyo dengan tangan kanan (right-handed). Untuk left-handed (kidal), cukup balik saja arah yang disebutkan dalam penjelasan trik
1.PINWHEEL
Trik ini bisa kamu selipkan saat membuat trik kombinasi, untuk menambah gaya saat melakukan sebuah trik ombinasi. Yoyo digerakkan memutari tali.
a.Lakukan sleeper yang kencang.
b.Tarik tali yoyo sepanjang 7-10 cm dengan jempol kiri dari luar ke dalam
c.Tangan kanan menarik tali ke bawah, pada saat bersamaan, yoyo akan melenting ke atas dengan bertumpu pada jempol kiri
d.Segera jepit tali dengan jempol dan telunjuk kiri, buat gerakan memutar sehingga yoyo bergerak seperti kincir angin.
e.Hentikan putaran dan tangkap yoyo.
2. MAGIC
Tangan kamu sepertinya penuh dengan ikatan tali, tapi tiba-tiba…Sim salabim! Ikatan-ikatan itu lepas sempurna! Wow, gimana caranya?
a.Lakukan Sleeper yang kencang
b.Tempelkan punggung tangan kiri ke tali yoyo yang terurai, dari dalam.
c.Dengan jari telunjuk kanan, ambil tali yoyo yang terenggang melalui sela jari telunjuk dan jempol kiri, lalu pelintir sedemikian rupa dan masukkan ke telunjuk kiri.
d.Lalu lakukan hal yang sama, melalui sela jari telunjuk dan jari tengah kiri, masukkan ke jari tengah kiri.
e.Lakukan lagi, melalui sela jari tengah dan jari manis kiri, masukkan ke jari manis kiri.
f.Terakhir, lakukan hal yang sama, melalui sel jari manis dan kelingking kiri, masukkan ke kelingking kiri.
g.Lepaskan lilitan yang terbentuk di jempol, lalu tarik tali yoyo ke arah atas.
h.Tali akan terurai sepenuhnya, terlepas dari tangan kiri.
3. SIDE WINDER
Trik ini berfungsi mengatur tegangan tali dengan lebih cepat dibanding trik UFO
a.Lakukan lemparan sleeper miring ke kiri atau kanan, seperti akan melakukan trik UFO.
b.Yoyo akan berputar dalam keadaan miring 90′, membuat semacam gelombang pada tali yoyo yang terurai di bawah.
c.Sentak tali untuk membuat  yoyo naik ke udara, dan begitu mencapai ketinggian lehermu, sentak yoyo dari samping untuk menangkapnya kembali. Pada dasarnya trik ini mirip trik UFO namun kamu tidak menggunakan telunjuk kirimu untuk mengangkat yoyo, melainkan langsung menyentaknya ke atas.
4. DOUBLE OR NOTHING
Sudah bisa trik Trapeze alias Moonsault? Bagus, mari kita coba pengembangan dari trik itu.
a.Lakukan breakaway, seperti saat melakukan trapeze
b.Masih mirip dengan trapeze, cegat putaran tali dan yoyo akan menuju sisa tali
c.Jangan daratkan yoyo ke sisa tali, melainkan biarkan dia memutari telunjuk kanan, dan kembali menuju ke kiri
d.Saat yoyo memutar ke kiri, cegat tali lagi, dan daratkan yoyo di sisa tali depan
e.Lepaskan tali di telunjuk kanan, lalu ayun telunjuk kiri untuk memutar yoyo yang masih tersangkut ke arah kiri
f.Kamu bakal masuk ke posisi trapeze. Lepaskan yoyo seperti trapeze biasa
5. BARREL ROLL
Setelah mengetahui apa itu mounted dan somersault, waktunya belajar satu lagi elemen trik kombinasi yoyo, yaitu “underpass”
a.Lakukan sleeper yang kencang, lalu masuk ke posisi seperti akan melakukan brain twister namun kali ini telunjuk kiri ada di posisi lebih rendah dari telunjuk kanan.
b.Bawa sisa tali ke arah belakang-dalam dengan jari kanan
c.Selipkan telunjuk kanan ke tengah-tengah lilitan tali
d.Dalam keadaan mounted itu, lakukan gerakan jari mendorong ke belakang, melewati yoyo, lalu ke arah depan. Gerakan ini yang disebut underpass.
e.Bila melakukan dengan benar, telunjuk kanan akan berada di antara lilitan tali paling depan.
f.Keluarkan telunjuk kanan dari lilitan dan ulangi langkah c dan d. Kamu bisa mengulangi underpass beberapa kali.
g.Untuk menyudahi, urai semua lilitan ke arah dalam-depan, dan tangkap yoyo.
6. MOONSAULT BACKFLIP a.k.a TRAPEZE BACKFLIP
Satu lagi trik yang memerlukan keahlian melakukan somersault
a.Lakukan breakaway yang kencang, disusul trapeze.
b.Saat yoyo sudah dalam keadaan trapeze, tempelkan telunjuk kanan ke mount trapeze di kiri, lalu buat gerakan memutar (seperti trik brain twister) ke kanan.
c.Yoyo akan kembali pada posisi trapeze.
d.Segera ayun kembali yoyo ke arah kiri dengan memutarkan telunjuk kanan mengelilingi telunjuk kiri
e.Yoyo akan kembali ke posisi trapeze.
f.Urai trik trapeze dan tangkap yoyo.
7. SPLIT THE ATOM
Kali ini kita akan mencoba trik underpass yang cukup rumit. Dasarnya adalah trik Barrel Roll
a.Lakukan sleeper yang kencang
b.Dengan telunjuk kiri, angkat tali yoyo ke atas setinggi dada.
c.Ayun tali yang menggantung supaya yoyo menuju ke tubuh kamu. Namun jangan diam saja, segera cegat tali yoyo yang mengayun dengan telunjuk kanan, sangkutkan seperti trik trapeze. Ini disebut posisi “Split Bottom Mount”
d.Gerakkan yoyo ke tali di depan, melewati telunjuk kiri yang pada saat bersamaan digerakkan ke arah dalam-bawah. Bila melakukan dengan benar, maka kamu akan berada di posisi awal trik Barrel Roll
e.Lakukan trik Barrel Roll
f.Saat telunjuk kanan sudah di celah tali depan, lakukan tiga kali somersault seperti trik brain twister dalam keadaan begitu.
g.Urai tali sepenuhnya dan tangkap yoyo.
8. ATOMIC FIRE
Kalau menurut kamu Split the Atom sudah sulit, maka bersiap dengan yang satu ini! Kemampuan kamu melakukan underpass benar-benar akan diuji.
a.Lakukan sleeper yang kencang
b.Dengan telunjuk kiri, angkat tali yoyo ke atas setinggi dada.
c.Ayun tali yang menggantung supaya yoyo menuju ke tubuh kamu. Namun jangan diam saja, segera cegat tali yoyo yang mengayun dengan telunjuk kanan, sangkutkan seperti trik trapeze. Ini disebut posisi “Split Bottom Mount”
d.Gerakkan yoyo ke tali di depan, melewati telunjuk kiri yang pada saat bersamaan digerakkan ke arah dalam-bawah. Bila melakukan dengan benar, maka kamu akan berada di posisi awal trik Barrel Roll.
e.Dalam keadaan ini, dorong tali dengan telunjuk kanan supaya yoyo melompati telunjuk kanan ke arah depan. Ingat, kamu melakukan semua ini dalam keadaan yoyo mounted (celahnya disangkuti tali)
f.Bila dilakukan dengan benar, maka kamu akan kembali ke posisi “split bottom mount”
g.Ulangi langkah d dan e beberapa kali.
h.Untuk menyudahi, urai mount saat berada di posisi split bottom mount dan tangkap yoyo
9. SHOOT THE MOON
Kali ini, kita akan belajar trik loop yang termasuk sukar. Yoyo ktia buat memantul-mantul di langit. Tidak terlalu sukar kalau kamu mau berusaha!
a.Lakukan forward pass agak condong ke atas.
b.Saat yoyo kembali, putar pergelangan tangan kamu dan sentak dengan cepat (seperti saat melakukan loop the loop) ke belakang-atas.
c.Saat yoyo kembali ke bawah, segera sentak cepat ke arah depan-atas.
d.Ulangi langkah b dan c beberapa kali.
e.Tangkap yoyo saat yoyo kembali dari depan.
FINAL TRICK
Trik tersulit dari semua trik di 30-basic trick, dimana kita bermain dengan menggunakan dua yoyo sekaligus!!
10. DOUBLE LOOP
Dari semua trik di 30-basic trick, ini yang tersulit, namun sekaligus yang paling mempesona orang-orang saat melihatnya. Oleh karena itu, coba kuasai. Untuk mempermudah, sebaiknya kamu sudah lancar melakukan trik loop the loop, baik dengan tangan kiri maupun dengan tangan kanan.
a.Seperti disebutkan tadi, lancarkan loop the loop dengan tangan kanan
b.Lalu dengan tangan kiri.
c.Saat kedua tangan kamu bisa melakukan loop sama lancarnya, maka kita akan mulai trik ini.
d.Lemparkan yoyo di tangan kanan
e.Saat yoyo tangan kanan mulai kembali, lemparkan yoyo tangan kiri
f.Saat yoyo kanan kembali, sentak pergelangan tangan ke depan untuk meloop. Pada saat bersamaan seharusnya yoyo kiri mulai kembali ke arahmu.
g.Lakukan hal yang sebaliknya dari langkah f, dan seterusnya.
h.Prinsipnya. satu yoyo pergi, satunya lagi kembali.